Industri Makanan dan Minuman Diyakini Tumbuh 8-9% Tahun Ini

Selasa, 30 Januari 2018 - 19:30 WIB
Industri Makanan dan Minuman Diyakini Tumbuh 8-9% Tahun Ini
Industri Makanan dan Minuman Diyakini Tumbuh 8-9% Tahun Ini
A A A
JAKARTA - Industri makanan dan minuman (mamin) nasional diyakini dapat tumbuh positif di tahun politik 2018, dengan berlangsungnya pemilihan kepala daerah (pilkada) di berbagai wilayah di Indonesia.

"Trennya memang pertumbuhan industri mamin di atas 7%, dengan catatan adanya aturan atau kebijakan yang mendukung peningkatan produksi. Kami memproyeksi kinerja industri mamin tahun ini sebesar 8-9% sebagai target moderat," kata Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Panggah Susanto di acara diskusi di Jakarta, Selasa (30/1/2018).

Berdasarkan catatan Kemenperin, laju industri mamin pada triwulan III/2017 mencapai 9,46% atau di atas pertumbuhan ekonomi nasional sekitar 5,06% di periode yang sama. "Jadi, rata-rata kuartal I-III tahun 2017, sektor ini diperkirakan sebesar 8,24%," ujar Panggah.

Dia menambahkan, selama ini industri mamin berkontribusi signifikan kepada pertumbuhan ekonomi nasional, terutama terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) industri nonmigas. Pada triwulan III/2017, tercatat industri mamin memberikan hingga 34,95% atau tertinggi dibandingkan capaian subsektor lainnya.

Kemudian, sumbangan besar lainnya terlihat dari nilai ekspor produk mamin yang pada tahun 2017 mencapai USD31,8 miliar (termasuk minyak kelapa sawit). Bahkan, kontribusi penyerapan tenaga kerja di sektor manufaktur didominasi oleh industri mamin sebanyak 3,3 juta orang atau sebesar 21,34%.

Sementara itu, pada periode Januari-September 2017, nilai investasi industri mamin mencapai Rp27,9 triliun untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN), sedangkan nilai investasi untuk penanaman modal asing (PMA) sebesar USD1,4 miliar.

"Untuk itu, mutlak dilakukan sinergi program dan kegiatan antara pemerintah dan stakeholder dalam pengembangan industri mamin nasional," tegas Panggah.

Guna memacu daya saing dan mempercepat industrialisasi, lanjut dia, diperlukan pula langkah strategis seperti mempermudah akses bahan baku, sistem logistik dan distribusi, serta kegiatan penelitian dan pengembangan. Upaya ini juga mendukung dalam penerapan Industry 4.0.

Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) Adhi Lukman mengatakan, dalam rangka menyambut era revolusi industri keempat, pengusaha mamin telah banyak yang menerapkan otomasi dengan menggunakan sistem robotik yang terintegrasi dengan internet dalam pengoperasiannya.

"Ternyata implementasi Industry 4.0 tidak mengurangi tenaga kerja, malah perusahaan membuka kesempatan pekerjaan baru guna mendukung penggunaan teknologi terkini dalam upaya meningkatkan produksi," imbuhnya.

Terkait pertumbuhan tahun ini, Adhi meyakini koordinasi dalam mengelola kebijakan dan regulasi yang kondusif adalah kuncinya. Jika itu terjadi, tegas dia, Gapmmi optimistis industri mamin bahkan bisa tumbuh mencapai 10%.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4432 seconds (0.1#10.140)